Selasa, 26 September 2017

Contoh kasus Sistem Pendukung Keputusan

MAKALAH
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN
“CONTOH STUDI KASUS MENGGUNAKAN SPK”

 



OLEH :
ADITYA ANRIYANTO
F55115068

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK INFORMATIKA
JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TADULAKO
2017/2018





DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.......................................................................................... ii
KATA PENGANTAR............................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................... 1
1.1 Latar Belakang........................................................................ 1  
1.2 Rumusan Masalah.................................................................... 2  
1.3 Batasan Masalah...................................................................... 2
1.4 Tujuan...................................................................................... 2
1.5 Prinsip Kerja............................................................................ 3
1.6 Manfaat................................................................................... 3
BAB II DASAR TEORI......................................................................... 4  
          2.1 Pengertian system pendukung keputusan............................... 6
          2.2 Tujuan system pendukung keputusan .................................... 7
          2.3 Manfaat system pendukung keputusan...................................
          2.4 Contoh kasus system pendukung keputusan...........................
BAB III PENUTUP................................................................................ 8
BAB VI KESIMPULAN....................................................................... 17
3.1 Kesimpulan....................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 18






KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami ucapkan puji syukur atas rahmat ALLAH SUBHANAHUWATA’ALA karena berkat ridho-NYA kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan selesai tepat pada waktunya. Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Chairunnisa Lamasituju, S.Kom., M.Pd. selaku dosen pengampu Sistem Pendukung Keputusan yang membimbing kami dalam pengerjaan tugas makalah ini. Kami juga mengucapkan kepada teman-teman kami yang selalu setia membantu kami dalam hal mengumpulkan data-data dalam pembuatan makalah ini.
Dalam makalah ini kami menjelaskan tentang Sistem Pendukung Keputusan Decision Support Systems (DSS). Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum kami ketahui. Maka dari itu kami mohon saran & kritik dari teman-teman maupun dosen. Demi tercapainya makalah yang sempurna

                                                                                                               Palu, 21 September 2017

Penyusun








BAB I
PENDAHULUAN

       1.1        LATAR BELAKANG
     Sistem Penunjang Keputusan Decision Support Systems (DSS) didefenisikan sebagai sistem yang digunakan untuk mendukung dan  membantu pihak manajemen melakukan pengambilan keputusan pada kondisi semi terstruktur dan tidak terstruktur. Pada dasarnya konsep DSS hanyalah sebatas pada kegiatan membantu para manajer melakukan penilaian serta menggantikan posisi dan peran manajer. Konsep DSS pertama kali diperkenalkan pada awal tahun 1970-an oleh Michael Scott Morton, yang selanjutnya dikenal dengan istilah “Management Decision System”. Konsep DSS merupakan sebuah sistem interaktif berbasis komputer yang membantu pembuatan keputusan memanfaatkan data dan model untuk menyelesaikan masalah-masalah yang bersifat tidak terstruktur dan semi terstruktur. DSS dirancang untuk menunjang seluruh tahapan pembuatan keputusan, yang dimulai dari tahapan mengidentifikasi masalah, memilih data yang relevan, menentukan pendekatan yang digunakan dalam proses pembuatan keputusan sampai pada kegiatan mengevaluasi pemilihan alternative.

      1.2        RUMUSAN MASALAH
        1.      Pengertia Sistem Pendukung Keputusan.
        2.      Fungsi dan Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan.
        3.      Persyaratan Kelebihan, dan Kekurangan Sistem Pendukung Keputusan.

       1.3        TUJUAN
         1.      Untuk mengetahui apa itu Sistem Pendukung Keputusan.
         2.      Untuk menjelaskan tahapan-tahapan Sistem Pendukung Keputusan.
         3.      Untuk mengetahui karakteristik dan pemanfaatan Sistem Pendukung keputusan.



BAB II
DASAR TEORI

2.1         PENGERTIAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN
Ø  Pengambilan keputusan merupakan proses pemilihan alternatif tindakan untuk mencapai tujuan atau sasaran tertentu. Pengambilan keputusan dilakukan dengan pendekatan sistematis terhadap permasalahan melalui proses pengumpulan data menjadi informasi serta ditambah dengan faktor – faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan.
Menurut Herbert A. Simon (Kadarsah, 2002:15-16), tahap – tahap yang harus dilalui dalam proses pengambilan keputusan sebagai berikut :
1.      Tahap Pemahaman ( Inteligence Phace )
Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup problematika serta proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diproses dan diuji dalam rangka mengidentifikasikan masalah.
2.   Tahap Perancangan ( Design Phace )
Tahap ini merupakan proses pengembangan dan pencarian alternatif tindakan / solusi yang dapat diambil. Tersebut merupakan representasi kejadian nyata yang disederhanakan, sehingga diperlukan proses validasi dan vertifikasi untuk mengetahui keakuratan model dalam meneliti masalah yang ada.
3.   Tahap Pemilihan ( Choice Phace )
Tahap ini dilakukan pemilihan terhadap diantaraberbagai alternatif solusi yang dimunculkan pada tahap perencanaan agar ditentukan / dengan memperhatikan kriteria – kriteria berdasarkan tujuan yang akan dicapai.


4.   Tahap Impelementasi ( Implementation Phace )
Tahap ini dilakukan penerapan terhadap rancangan sistem yang telah dibuat pada tahap perancanagan serta pelaksanaan alternatif tindakan yang telah dipilih pada tahap pemilihan.
sistem pendukung keputusan bukan merupakan alat pengambilan keputusan, melainkan merupakan sistem yang membantu pengambil keputusan dengan melengkapi mereka dengan informasi dari data yang telah diolah dengan relevan dan diperlukan untuk membuat keputusan tentang suatu masalah dengan lebih cepat dan akurat.
Ø Fungsi Sistem Pendukung Keputusan (SPK) Secara global dapat dikatakan bahwa fungsi dari Sistem Pendukung Keputusan (SPK) adalah untuk meningkatkan kemampuan para pengambil keputusan dengan memberikan alternatif-alternatif keputusan yang lebih banyak atau lebih baik, sehingga dapat membantu untuk merumuskan masalah dan keadaan yang dihadapi. Dengan demikian Sistem Pendukung Keputusan (SPK) dapat menghemat waktu, tenaga dan biaya. Jadi dapatlah dikatakan secara singkat bahwa tujuan Sistem Penunjang Keputusan adalah untuk meningkatkan efektivitas (do the right things) dan efesiensi (do the things right) dalam pengambilan keputusan. Walaupun demikian penekanan dari suatu Sistem Penunjang Keputusan (SPK) adalah pada peningkatan efektivitas dari pengambilan keputusan dari pada efisiensinya.
Ø  Secara umum Sistem Pendukung Keputusan dibangun oleh tiga komponen besar yaitu database Management, Model Base dan Software System/User Interface. Komponen SPK tersebut dapat digambarkan seperti gambar di bawah ini.
 




2.2         TUJUAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN
Tujuan dari Sistem Pendukung Keputusan adalah sebagai berikut (Turban, 2005):
1.    Membantu manajer dalam pengambilan keputusan atas masalah semi terstruktur.
2.    Memberikan dukungan atas pertimbangan manajer dan bukannya di maksudkan untuk menggantikan fungsi manajer.
3.    Meningkatkan efektivitas keputusan yang di ambil manajer lebih daripada perbaikan efisiensinya.
4.    Kecepatan komputasi. Komputer memungkinkan para pengambil keputusan untuk melakukan banyak komputasi secara cepat dengan biaya yang rendah.
5.    Peningkatan produktivitas. Membangun suatu kelompok pengambil keputusan, terutama para pakar, bisa sangat mahal. Pendukung terkomputerisasi bisa mengurangi ukuran kelompok dan memungkinkan para anggotanya untuk berada di berbagai lokasi yang berbeda-beda (menghemat biaya perjalanan). Selain itu, produktivitas staf pendukung (misalnya analisis keuangan dan hukum) bisa di tingkatkan. Produktivitas juga bisa di tingkatkan menggunakan peralatan optimasi yang menentukan cara terbaik untuk menjalankan sebuah bisnis.
6.    Dukungan kualitas. Komputer bisa meningkatkan kualitas keputusan yang dibuat. Sebagai contoh, semakin banyak data yang di akses, makin banyak juga alernatif yang bisa dievaluasi. Analisis resiko bisa di lakukan dengan cepat dan pandangan dari para pakar (beberapa dari mereka berada di lokasi yang jauh) bisa dikumpulkan dengan cepat dan dengan biaya yang lebih rendah. Keahlian bahkan bisa di ambil langsung dari sebuah sistem komputer melalui metode kecerdasan tiruan. Dengan komputer, para pengambil keputusan bisa melakukan simulasi yang kompleks, memeriksa banyak scenario yang memungkinkan, dan menilai berbagai pengaruh secara cepat dan ekonomis. Semua kapabilitas tersebut mengarah kepada keputusan yang lebih baik.
7.    Berdaya saing. Manajemen dan pemberdayaan sumber daya perusahaan. Tekanan persaingan menyebabkan tugas pengambilan keputusan menjadi sulit. Persaingan di dasarkan tidak hanya pada harga, tetapi juga pada kualitas, kecepatan, kustomasi produk, dan dukungan pelanggan. Organisasi harus mampu secara sering dan cepat mengubah mode operasi, merekayasa ulang proses dan struktur, memberdayakan karyawan, serta berinovasi. Teknologi pengambilan keputusan bisa menciptakan pemberdayaan yang signifikan dengan cara memperbolehkan seseorang untuk membuat keputusan yang baik secara cepat, bahkan jika mereka memiliki pengetahuan yang kurang.
8.    Mengatasi keterbatasan kognitif dalam pemrosesan dan penyimpanan. Menurut Simon (1977), otak manusia memiliki kemampuan yang terbatas untuk memproses dan menyimpan informasi. Orang-orang kadang sulit mengingat dan menggunakan sebuah informasi dengan cara yang bebas dari kesalahan.

2.3         MANFAAT SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN
A.    SPK memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam memproses data informasi bagi pemakainya.
B.     SPK membantu pengambil keputusan untuk memecahkan masalah terutama barbagai masalah yang sangat kompleks dan tidak terstruktur.
C.     SPK dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya dapat diandalkan.
D.    Walaupun suatu SPK mungkin saja tidak mampu memecahkan masalah yang dihadapi oleh pengambil keputusan, namun dia dapat menjadi stimulan bagi pengambil keputusan dalam memahami persoalannya,karena mampu menyajikan berbagai alternatif pemecahan.

2.4         CONTOH KASUS SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN
A. PENENTUAN PENDIRIAN LOKASI WARNET KOTA PALU
Ø  Kasus penentuan pendirian lokasi warnet
Perusahaan yang bergerak dalam bidang warung internet ingin melakukan proses penentuan lokasi penderian warnet, dalam proses ini pihak perusahaan menetapkan 5 (lima) kriteria seperti terlihat dalam table, dalam syarat setiap lokasi harus memenuhi kriteria yang ditetapkan. Dari beberapa kriteria yang ditetapkan, perusahaan melakukan perbandingan antara kriteria yang satu dengan kriteria yang lainnya sesuai skala perbandingan. Setelah itu baru melakukan perbandingan terhadap masing-masing kriteria, dari hasil perbandingan kriteria dibuat matriks perbandingan kriteria untuk menghitung bobot prioritas, setelah itu dihitung konsistesinya, langkah selanjutnya dari hasil perbandingan lokasi terhadap masing-masing kriteria dibuat matriks perbandingan alternative lokasi berdasarkan kriteria untuk menghitung bobot prioritas yag berfungsi untuk melihat lokasi naba yang paling berpeluang, setelah diketahui bobot prioritas kriteria dan bobot prioritas lokasi terhadap masing-masing kriteria baru dihitung bobot prioritas global, cara manualnya sebagai berikut

 




Ø  Pemecahan Masalah
Pertama-tama menyusun hirarki dimana diawali dengan tujuan, kriteria dan alternatif-alternatif lokasi pada tingkat paling bawah. Selanjutnya menetapkan perbandingan berpasangan antara kriteria -kriteria dalam bentuk matrik. Nilai diagonal matrik untuk perbandingan suatu elemen dengan elemen itu sendiri diisi dengan bilangan (1) sedangkan isi nilai perbandingan antara (1) sampai dengan (9). Selanjutnya setelah menemukan bobot prioritas kriteria. Menetapkan nilai skala perbandingan lokasi berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan sperti lokasi warnet berdasarkan jarak dengan rumah mahasiswa < 100 m. lokasi warnet berdasarkan pertimbangan kriteria jarak dengan sarana Pendidikan < 2 km.berdasarkan pertimbangan kriteria pesaing,perbandingan alternative lokasi warnet berdasarkan pertimbangan kriteria luas bangunan. Setelah semua itu di seleksi kriteria-kriteria penilaian yang telah ditentukan. Penelitian dilakukan dengan mencari nilai bobot untuk setiap atribut, kemudian dilakukan proses perangkingan yang akan menentukan alternatif yang optimal, yaitu lokasi pendirian wanet yang terbaik.

B.   PENENTUAN MAHASISWA BERPRESTASI JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS TADULAKO
Ø  Kasus penentuan mahasiswa berprestasi
Pada dasarnya, beasiswa adalah penghasilan bagi yang enerimanya. Beasiswa bisa diartikan menambah kemampuan ekonomis bagi penerimanya, berarti beasiswa merupakan penghasilan (Jawa Pos, 2009). Pengertian Beasiswa seperti yang dikutip dari wikipedia adalah pemberian berupa bantuan keuangan yang diberikan kepada perorangan yang bertujuan untuk digunakan demi keberlangsungan pendidikan yang ditempuh. Beasiswa dapat diberikan oleh lembaga pemerintah, perusahaan ataupun yayasan. Satu angkatan bias saja terdapat beberapa kandidat mahasiswa terbaik. Padahal dalam setiap yudisium hanya memutuskan satu orang mahasiswa dengan predikat lulusan terbaik. Para pemangku kepentingan akademik sering kali memiliki kendala untuk menentukan kriteria apa saja yang dapat dipakai untuk menetapkan mahasiswa lulusan terbaik.
Ø  Pemecahan masalah
Pertama-tama disini mengambil sample terhadap beberapa mahasiswa kemudian setiap mahasiswa yang dijadikan sample di survei satu per satu untuk didapatkan datanya kemudian menentukan nilai prioritas dari point-point yang akan dijadikan pertimbangan seperti prestasi akademik yang mana didalamnya terdapat point lagi pertama sertifikasi kompetensi, nilai IPK, minat,dan semester, kemudian factor ekonomi seperti penghasilan, jumlah tanggungan, dan usia dan yang terakhir yaitu kegiatan pendukung seperti seminar akademik kegiatan pengabdian terhadap masyarakat dan penelitian adapun setiap bobot dari ke 3 sub pokok tadi diberikan angka atau nilai pada setiap sub point penilaian semua itu kemudian atribut atribut yang telah ditetapkan digabungkan.

 






C.     PENENTUAN PENERIMAAN CALON MAHASISWA BARU JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI.
Ø  Untuk masuk ke perguruan tinggi negeri yang berada di Indonesia, calon mahasiswa melalui beberapa tahap proses penyeleksian yaitu melalui tahap SNMPTN, SBMPTN. Masalah umum yang sering terjadi dalam proses penilaian potensi calon mahasiswa yaitu subjektifitas pengambilan keputusan melalui nilai rapor, akreditasi sekolah, hasil nilai ujian tertulis tes kemampuan dasar sains dan teknologi (Saintek), tes kemampuan dasar sosial humaniora (Soshum), Tes Kemampuan dan Potensi Akademik serta uji keterampilan calon mahasiswa. Melalui beberapa tahap penilaian dengan harapan mahasiswa dapat menyelesaikan studinya dengan tepat waktu dan dengan hasil yang terbaik.
Ø  Pemecahan masalah
Langkah awal yang diambil adalah dengan menentukan syarat syarat yang dibutuhkan untuk Jurusan Teknologi Informasi contohnya menentukan variable variable data yang dibutuhkan, menentukan aspek yang dibutuhkan untuk penelitian, penentuan nilai tertinggi dan nilai terendah nantinya setelah didaptkan nilai perbandingan nilai tertinggi dan terendah kemudia dikelompokkan kemudian. Tentukan ppula kriteria peniliaian seperti nilai rata-rata raport, nilai rata-rata UN dan nilai M-M UN ada pula syarat syarat pendukung seperti dapat mengoprasikan laptop/computer, memiliiki pengetahuan dasar software dan hardware memiliki keinginan sendiri untuk masuk jurusan teknologi informasi, rajin,disiplin,giat, ulet belajar, memiliki kemampuan logika yang baik. Setelah itu nantinya akan didapatkan nilai nilai yang diinginkan kemudian diseleksi.
D.    PENENTUAN CALON ASISTEN PRAKTIKUM JURUSAN TEKNOLOGI            INFORMASI
Ø  Kasus penentuan calon asisten praktikum jurusan teknologi informasi untad.
Dosen yang menjadi koordinator suatu mata kuliah akan melakukan seleksi penerimaan asisten terhadap mahasiswa yang telah mendaftar menjadi calon asisten. Dalam proses seleksi tersebut para dosen biasanya melakukan wawancara dan atau tes kepada para calon asisten tersebut. Hasil dari wawancara maupun tes tersebut yang menjadi bahan pertimbangan para dosen untuk menentukan siapa saja yang akan diterima menjadi asisten.Akan tetapi peranan teknologi informasi sendiri terkadang hanya digunakan untuk memberikan pengumuman seputar penerimaan asisten, belum sampai digunakan pada proses pemilihan asisten tersbut. Berdasarkan permasalahan tersebut, peranan teknologi informasi diharapkan dapat digunakan untuk membantu para dosen dalam melakukan proses penerimaan asisten dosen, sehingga dapat mempercepat proses dan dapat menghasilkan keputusan terbaik tentang siapa saja asisten yang diterima.
Ø  Penyelesaian masalah
untuk mendapatkan rangkin nilai dari para calon asisten, bobot pada setiap kriteria diperlukan. Tabel 1 Bobot Kriteria
Kriteria Bobot
kemampuan Mengajar (k1)             0,14
penguasaan Materi (k2)                    0,14
Nilai (k3)                                              0,11
Ipk (k4)                                                 0,11
penguasaan Kelas (k5)                     0,11
kerja sama (k6)                                   0,11
Motivasi (k7)                                       0,08
Disiplin (k8)                                        0,08
tanggung jawab (k9)                         0,06
Pengalaman (k10)                              0,06
Total                                                             1
Pemberian bobot ini dilakukan secara manual, dimana pembobota kriteriapenilaian didapat berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan terhadap beberapa dosen yang sebelumnya pernah melakukan penerimaan calon asisten dosen.
E.     Kelayakan TKI ke Luar Negeri
Ø  Indonesia merupakan Negara yang padat penduduk, namun belum memiliki lapangan pekerjaan yang cukup untuk peningkatan taraf hidup penduduk. Hal ini mendorong banyak penduduk yang menjadi tenaga kerja Indonesia ke luar negeri. Namun tenaga kerja Indonesia yang layak untuk dipekerjakan di luar negeri harus memiliki kriteria khusus, yaitu: usia, pendidikan, keterampilan, pengetahuan, dan pengalaman kerja. Kriteria-kriteria tersebut menjadi acuan dalam proses penyeleksian kelayakan tenaga kerja Indonesia ke luar negeri.
Ø  PENYELESAIAN MASALAH
 Dalam permasalahan ini, proses penyeleksian calon TKI ini membutuhkan beberapa kriteria, terdapat 4 kriteria yang digunakan usia, pendidikan, psikotes, dan pengalaman kerja. Kriteria-kriteria ini dipilih berdasarkan kriteria yang memang telah digunakan oleh Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga. Aktor calon TKI menyerahkan berkas yang dibutuhkan dalam penyeleksian lalu aktor staf bagian penempatan login agar dapat berinteraksi dengan sistem untuk memasukkan data calon TKI, nilai kriteria, melakukan penyeleksian, dan membuat laporan hasil penyeleksian.
  

BAB III
PENUTUP

3.1         Kesimpulan
Sistem pendukung keputusan dirancang memiliki sifat yang dinamis dan fleksibel dalam perusahaan. Sistem pendukung keputusan membantu memberikan alternatif-alternatif pada proses pengambilan keputusan, tetapi tidak menggantikan pemakai sebagai pengambil keputusan. Konsep DSS merupakan sebuah sistem interaktif berbasis komputer yang membantu pembuatan keputusan memanfaatkan data dan model untuk menyelesaikan masalah-masalah yang bersifat tidak terstruktur dan semi terstruktur. Keterbatasan sistem pendukung keputusan yaitu hanya bisa menyelesaikan masalah berdasarkan program yang ditanamkan, tidak dengan hal yang tak terduga seperti manusia.












DAFTAR PUSTAKA
http://ijns.org/journal/index.php/speed/article/view/1394/1378


Share:

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.